Bible Fest 2019: Critic in Style
Bebas berpendapat, bebas mengkritik.
Di era digital ini, banyak akun media sosial bernuansa satir yang dikemas sebagai kritik atas banyak hal. Semua aspek kehidupan tidak luput dari kritik, bahkan kehidupan beragama juga kena kritik. Ada yang mengkritik pendetanya, ada yang mengkritik jemaatnya, ada yang mengkritik ajaran agamanya, dan masih banyak lagi. Dan semua ini seringkali berasal dari 'orang dalam' agama itu sendiri.
Tampaknya, mengkritik melalui media sosial menjadi tren. Apakah cara mereka efektif untuk menyampaikan kritik membangun? Bagaimana seharusnya seorang Kristen menyampaikan teguran? Seperti apa cara yang elegan, kreatif, kristiani, sekaligus kekinian dalam mengkritik?
Pembicara
Pdt. Hendrikus Raharjo
Pendeta jemaat GKI Sorogenen Solo